Anna
Ida Sunaryo Purwiyanto dan Susi Lestari
ABSTRAK
Wilayah
perairan timur Muara Sungai Banyuasin merupakan salah satu pusat penangkapan
sumberdaya perikanan di Sumatera Selatan, tetapi muara ini juga menjadi salah
satu muara sungai terbesar yang tidak luput dari aktifitas transportasi dan
buangan limbah industri dan domestik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
tingkat konsentrasi logam Cu pada perairan timur Muara Sungai Banyuasin,
terutama pada bagian dasar perairan, sedimen, dan biota bentik (yaitu kepiting)
yang hidup di muara ini dan potensi terjadinya bioakumulasi Cu pada kepiting.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2012, dengan titik sampling
mencakup bagian luar muara (stasiun 1), bagian tengah muara (stasiun 2) dan
bagian dalam muara (stasiun 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan
logam Cu tertinggi pada dasar perairan adalah pada stasiun 1 (0,174 ppm) dan
terendah pada stasiun 2 (0,003 ppm). Pada bagian sedimen, Cu tertinggi terdapat
di stasiun 3 (0,1113 ppm) dan terendah pada stasiun 1 (0,0387 ppm). Sedangkan
pada daging kepiting, Cu tertinggi ditemukan pada kepiting di stasiun 1 (0,3667
ppm) dan terendah pada kepiting stasiun 2 (0,2450 ppm). Hasil analisa regresi
menunjukkan bahwa kandungan Cu pada daging kepiting memiliki hubungan keeratan
lebih tinggi terhadap konsentrasi Cu pada dasar perairan (R2 = 0,981) dibandingkan terhadap Cu pada
sedimen (R2 = 0,395).
Perhitungan BCF menunjukkan adanya kemampuan akumulasi logam Cu pada daging
kepiting namun dengan kategori akumulasi rendah.
Kata kunci : tembaga (Cu), kepiting, BCF,
perairan timur Muara Sungai Banyuasin
ABSTRACT
East coast River estuary of Banyuasin is one of thecapture fishery
resources in South Sumatra province, but this estuary also become one of the
largest estuaries which has impact from transport activity, domestic waste and
industrial waste. The purpose of this research is to find out the level of
concentration of Cu in the estuary of the east coast River Banyuasin,
especially in the bottom waters, sediments, and benthic biota (i.e crab) who
live in this estuary dan the accumulation potention of Cu in crabs. The
research was conducted in October 2012, with tree sampling points outside the
estuary (station 1), the middle of the estuary (station 2) and the inside of
the estuary (station 3). The results showed that the highest Cu content in the
waters is at station 1 (0.174 ppm) and the lowest at station 2 (0.003 ppm). In
the sediments, the highest Cu in station 3 (0.1113 ppm) and the lowest at
station 1 (0.0387 ppm). While in the crab meat, crab found in the highest Cu at
station 1 (0.3667 ppm) and the lowest at station 2 crab (0.2450 ppm). Results of
regression analysis showed that the Cu content in the crab meat has a higher
relationship closeness of Cu concentration in the waters (R2 = 0.981) compared
to Cu in sediments (R2 = 0.395). BCF calculation shows the ability of Cu accumulation in the crab meat,
but with a low accumulation category.
Key words : copper (Cu), mud crab, BCF, east side of River Banyuasin Estuary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar