Jumat, 22 November 2013

Potensi Akumulasi Logam Cu di Perairan Timur Muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan

Anna Ida Sunaryo Purwiyanto dan Susi Lestari

Seminar Nasional Kelautan & Perikanan
“Pengembangan IPTEK Kelautan & Perikanan dalam 
Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Timur Indonesia”
Kupang, 12 Oktober 2013


ABSTRAK

Wilayah perairan timur Muara Sungai Banyuasin merupakan salah satu pusat penangkapan sumberdaya perikanan di Sumatera Selatan, tetapi muara ini juga menjadi salah satu muara sungai terbesar yang tidak luput dari aktifitas transportasi dan buangan limbah industri dan domestik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat konsentrasi logam Cu pada perairan timur Muara Sungai Banyuasin, terutama pada bagian dasar perairan, sedimen, dan biota bentik (yaitu kepiting) yang hidup di muara ini dan potensi terjadinya bioakumulasi Cu pada kepiting. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2012, dengan titik sampling mencakup bagian luar muara (stasiun 1), bagian tengah muara (stasiun 2) dan bagian dalam muara (stasiun 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam Cu tertinggi pada dasar perairan adalah pada stasiun 1 (0,174 ppm) dan terendah pada stasiun 2 (0,003 ppm). Pada bagian sedimen, Cu tertinggi terdapat di stasiun 3 (0,1113 ppm) dan terendah pada stasiun 1 (0,0387 ppm). Sedangkan pada daging kepiting, Cu tertinggi ditemukan pada kepiting di stasiun 1 (0,3667 ppm) dan terendah pada kepiting stasiun 2 (0,2450 ppm). Hasil analisa regresi menunjukkan bahwa kandungan Cu pada daging kepiting memiliki hubungan keeratan lebih tinggi terhadap konsentrasi Cu pada dasar perairan (R2 = 0,981) dibandingkan terhadap Cu pada sedimen (R2 = 0,395). Perhitungan BCF menunjukkan adanya kemampuan akumulasi logam Cu pada daging kepiting namun dengan kategori akumulasi rendah.


Kata kunci : tembaga (Cu), kepiting, BCF, perairan timur Muara Sungai Banyuasin


ABSTRACT

East coast River estuary of Banyuasin is one of thecapture fishery resources in South Sumatra province, but this estuary also become one of the largest estuaries which has impact from transport activity, domestic waste and industrial waste. The purpose of this research is to find out the level of concentration of Cu in the estuary of the east coast River Banyuasin, especially in the bottom waters, sediments, and benthic biota (i.e crab) who live in this estuary dan the accumulation potention of Cu in crabs. The research was conducted in October 2012, with tree sampling points outside the estuary (station 1), the middle of the estuary (station 2) and the inside of the estuary (station 3). The results showed that the highest Cu content in the waters is at station 1 (0.174 ppm) and the lowest at station 2 (0.003 ppm). In the sediments, the highest Cu in station 3 (0.1113 ppm) and the lowest at station 1 (0.0387 ppm). While in the crab meat, crab found in the highest Cu at station 1 (0.3667 ppm) and the lowest at station 2 crab (0.2450 ppm). Results of regression analysis showed that the Cu content in the crab meat has a higher relationship closeness of Cu concentration in the waters (R2 = 0.981) compared to Cu in sediments (R2 = 0.395). BCF calculation shows the ability of Cu accumulation in the crab meat, but with a low accumulation category.


Key words : copper (Cu), mud crab, BCF, east side of River Banyuasin Estuary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar