Maspari Journal, 2013, 5 (1), 1-5
ABSTRAK
Perairan Tanjung Api-Api merupakan suatu ekosistem penting di
wilayah Sumatera Selatan. Perairannya yang menjadi jalur sibuk berbagai jenis
kapal dan aktifitas perikanan, serta keberadaan hutan mangrove yang masih tebal
menjadikan perairan ini sebagai ekosistem yang unik. Aktifitas yang dilakukan
di perairan Tanjung Api-Api ini tentu saja akan menghasilkan limbah dan
mempengaruhi kondisi mangrove yang terletak tepat di sepanjang perairan. Salah
satu limbah yang cukup berbahaya bagi ekosistem mangrove adalah tembaga (Cu)
mengingat peran Cu bagi metabolisme tumbuhan yang akan menyebabkan kematian
bila jumlahnya berlebih . Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada
fungsi mangrove dalam menghadapi limbah Cu dengan cara menyerap dan
mengakumulasikannya dalam jaringan tumbuhan (akar dan daun) mangrove, khususnya
Avicennia dan Rhizopora. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada akar mangrove
mengakumulasi Cu lebih banyak. Rata-rata kandungan logam Cu pada akar dan daun
Avicennia adalah 0,0035 ppm dan 0,0013 ppm, sedangkan pada akar dan daun
Rhizopora adalah 0,0028 ppm dan 0,0007 ppm. Akumulasi tersebut belum melebihi
ambang batas karena mangrove dapat menyerap Cu hingga 15 ppm. Akumulasi Cu pada
Avicennia yang lebih tinggi dibandingkan Rhizopora menunjukkan bahwa zona
terdepan hutan mangrove mengakumulasi logam berat lebih banyak dibandingkan
zona mangrove di belakangnya.
Kata kunci : tembaga (Cu), akar dan daun mangrove, Tanjung Api-api
Full text
http://jurnalmaspari.blogspot.com/2013/03/volume-5-nomor-1-januari-2013.html
Full text
http://jurnalmaspari.blogspot.com/2013/03/volume-5-nomor-1-januari-2013.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar