Jumat, 14 Januari 2011

Polycyclic Aromatic Hidrocarbon (PAH) - (1)


Polycyclic aromatic hydrocarbon atau juga dikenal dengan polynuclear aromatic hydrocarbon (PAH) adalah anggota hidrokarbon yang terdiri dari dua atau lebih struktur cincin aromatic tertutup, dimana masing-masing struktur terdiri dari benzene. Secara umum, PAH memiliki sifat non polar hidrofobik, memiliki solubilitas rendah dan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya berat molekul PAH, dapat tergradasi melalui proses fotooksidasi.
Bentuk paling sederhana dari PAH adalah naphthalene, yang hanya terdiri dari dua cincin benzene, sedangkan bentuk PAH lainnya adalah anthracene (terdiri dari tiga cincin benzene), benzopyrene (pentacyclic hydrocarbon), benzofluoranthene (pentacyclic hydrocarbon), benzanthracene (C18H14), dibenzanthracene (C22H14), phenanthrene (tiga cincin benzene), pyrene, (empat cincin benzene) and perylene (C20H12) (Figure 1). 

Jenis-jenis PAH tersebut memiliki karaktersitik tingkat sensitifitas terhadap fotooksidasi. Anthracene, phenanthrene, and benz[a]anthracene  merupakan PAH yang paling sensitive terhadap fotooksidasi, sedangkan chrysene, fluorene, pyrene, and benzo[a]pyrene relative resisten terhadap fotodegradasi. Semakin meningkat intensitas cahaya dan konsentrasi oksigen yang diiringi dengan peningkatan suhu, mengakibatkan fotooksidasi yang berlangsung juga semakin cepat. Sedimen dalam yang cenderung sedikit cahaya atau bahkan tidak ada sama sekali, sedikit oksigen dan suhu yang rendah, mengakibatkan proses fotooksidasi yang terjadi dapat diabaikan pada proses alami.
Seluruh jenis PAH tersebut terdapat baik di kolom air maupun sedimen, namun tentu saja dengan konsentrasi yang berbeda-beda, tergantung pada sumber masukkan PAH dan waktu kontaminasi. Pada studi kasus tumpahan minyak di daerah pesisir Barat Laut Spanyol, saat awal terjadi tumpahan, naphthalene dan alkyl naphthalene merupakan PAH yang mendominasi kolom air. Namun 3 bulan kemudian, PAH berkurang 50% dan didominasi oleh jenis PAH yang memiliki 2-4 cincin benzene.


Related Cite :
González, J. J., Vinas, L. Franco, M. A., Fumega, J., Soriano, J. A., Grueiro. G., Muniategui, S., López-Mahía, P., Prada, D., Bayona, J. M., Alzaga, R., Albaigés, J. 2006. Spatial and temporal distribution of dissolved/dispersed aromatic hydrocarbons in seawater in the area affected by the Prestige oil spill. Marine Pollution Bulletin (53) : 250–259
Nagpal, N. K. 1993. Ambient Water Quality Criteria for Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs). 

Diambil dari : 
Tugas Mata Kuliah Dinamika Polutan
with Prof. Dr. Harpasis S. Sanusi